Saturday, January 12, 2008
12:38 am
SELAMAT JALAN TUKANG MAINAN
Ada kenangan masa kecil yg selalu membanggakanku (selain rekor absen 24 hari dalam satu cawu tentu saja:) yaitu mainanku yang selalu berbeda dengan mainan teman2ku. Gimana gak beda kalo mainan2 itu dibuat khusus untuk untukku dari sepasang tangan terampil yang mengubah potongan bambu, kaleng, kayu dan karton bekas packaging menjadi apapun yang aku minta. Mobilan2 yg suaranya membuat kodok2 bengong, kincir angin yang membuat sepedaku seolah bermotor, kapal2an tenaga angin yang membingungkan bebek2…..di mata kecilku itu jauh lebih hebat dari semua mainan yang dijual di pasar yang dibanggakan temen2ku karena tulisan ‘made in china’ dibawahnya. Kekaguman pada sesuatu yang belakangan baru kuketahui dinamakan dengan kreatifitas. Siapa sangka kekaguman itu menjelma menjadi sebuah mantra yang menyemangatiku untuk bangun ‘tidak terlalu siang’setiap pagi 25 tahun kemudian: “Ada sesuatu yang harus diciptakan hari ini”.
Tapi pagi ini, sebuah kabar membangunkanku terlalu dini. Tukang mainan itu telah pergi, persis dihari wetonnya dalam usia 90 tahun. Pesan terakhirnya waktu aku pamitan balik ke jakarta lebaran lalu adalah:’jangan lupa baca shalawat kalo lagi dijalan’….hmm…selamat jalan tukang mainan, terima kasih inspirasinya, baik-baik disana ya eyang kakung:)
(0) comments